Siantar Top Siapkan Strategi Hadapi Tekanan Dampak Kenaikan UMP dan UMK 2024

Direktur Utama PT Siantar Top Tbk Armin bersama Direktur PT Siantar Top Tbk Suwanto saat Puplic Expose PT Siantar Top Tbk di Surabaya, Selasa (10/12/2024). Foto: Amrozi Amenan

SURABAYA, investorjatim – PT Siantar Top Tbk (STTP) tetap optimis mampu meningkatkan kinerja perseroan tahun depan meskipun tekanan ekonomi diprediksi cukup besar, menyusul kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabpaten (UMK) sebesar 6,5% yang akan berdampak pada daya beli konsumen.

“Kenaikan UMK ini tidak bisa kita hindari apalagi presiden yang mengumumkan. Dari perusahaan ini bukan hal yang kecil dan harus kita hadapi. Kita tetap berupaya dengan berbagai strategi yang kita siapkan,” kata Direktur Utama Siantar Top Armin saat Puplic Expose PT Siantar Top Tbk di Surabaya, Selasa (10/12/2024).

Strategi itu, lanjut Armin, meliputi penjualan domestik dan ekspor yang pasarnya juga masih up and down karena gejolak geopolitik global yang berimbas pada biaya pengiriman kapal.

“Kita sudah canangkan seperti apa strategi untuk domestik maupun ekspor. Kita juga pikirkan apa yang bisa kita efisiensikan termasuk cost efektif di proses produksi yang bisa kita lakukan,” kata Armin.

Armin menambahkan, selama 2024 kondisi pasar diwarnai daya beli masyarakat yang melemah dan adanya pesta politik. Hal ini berpengaruh pada capaian target perseroan. Awalnya perseroan menargetkan kinerja bisa tumbuh dua digit, namun dengan melihat kondisi ekonomi sekarang, perseroan realistis terhadap capaian pertumbuhan di kisaran 5%.

Baca Juga:  Siantar Top Optmistis Penjualan 2023 Tumbuh Dua Digit

“Kami optimis bisa tumbuh 5% hingga akhir tahun ini, jika melihat kinerja hingga kuartal III tahun ini,” tandasnya.

Sementara untuk tahun 2024 ini, Armin mengungkapkan, awalnya perseroan menargetkan kinerja bisa tumbuh dua digit. Namun dengan melihat kondisi ekonomi, dimana daya beli masyarakat melemah dan adanya pesta politik, perseroan mematok pertumbuhan 5 persen.

“Kami optimis bisa tumbuh 5 persen hingga akhir tahun ini, jika melihat kinerja hingga kuartal III tahun ini,” tandasnya.

Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih di kuartal-III 2024 sebesar Rp 3,7 triliun, naik sebesar Rp 77,8 miliar atau setara 2,15% dibanding dengan periode yang sama tahun 2023, yang sebesar Rp 3,62 triliun.

Adapun laba bersih tercatat sebesar Rp 1,02 triliun di kuartal III-2024, naik Rp 330 miliar atau setara 48,08% dibanding periode yang sama tahun 2023.

“Di pasar domestik, di tahun ini selain hambatan kondisi politik juga pemerintah yang terus berupaya memberantas judi online yang nilai transaksinya sampai Rp 900 triliun. Jika praktik ini bisa diberantas, kami yakin bisa mendorong daya beli masyarakat yang saat ini melemah,” ujar Armin.

Baca Juga:  Siantar Top (STTP) Optimistis Penjualan 2024  Tumbuh Dua Digit

Kondisi itu membuat penetrasi pasar produk makanan ringan juga tertekan. Armin menyebut, penjualan perseroan di pasar domestik tahun ini hanya tumbuh di kisaran 1%. Hal ini berbeda dengan penjualan ekspor, di mana pada kuartal-III 2024 naik 11%, dan mendongkrak kontribusi penjualan ekspor menjadi 17% dari total penjualan.

“Kami bersyukur selama ini untuk penjualan ekspor perseroan berpartner dengan perusahaan distribusi bukan trader, sehingga masih tahan dengan gempuran market dan geopolitik,” ungkap Armin.

Direktur PT Siantar Top Tbk Suwanto menambahkan, perseroan terus berupaya untuk memanfaatkan peluang bisnis dan pengembangan produk agar kinerja di tahun depan sesuai dengan target, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Selain itu juga terus melakukan efisiensi di sektor proses produksi.

“Untuk pasar domestik kita terus melakukan aktivitas promosi di tingkat ritel dan toko chain. Juga aktivitas-aktivitas di sekolah-sekolah untuk brand awareness, serta traditional market. Dengan penyebaran produk dan promosi yang merata diharapkan akan mendongkrak penjualan dan pengenalan produk,” ujarnya.

Baca Juga:  Rupiah Tertekan, Siantar Top (STTP) Antisipasi Stok Bahan Baku

Sedangkan untuk pasar ekspor, lanjut Suwanto, perseroan akan terus menambah jangkauan pasar, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Timer Tengah. Selain itu juga memperluas pasar Kanada yang mulai dimasuki tahun ini, sehingga bisa menjangkau pasar Amerika.

STTP memproduksi aneka jenis makanan ringan, seperti kerupuk (cracker), mie, biskuit, dan wafer. Perseroan telah mengoperasikan fasilitas produksi di tiga lokasi, yaitu Sidoarjo, Bekasi dan Medan. ros

Komentar