SURABAYA, investorjatim – PT Suparma Tbk (SPMA) optimistis mampu mencapai target penjualan tahun ini, menyusul capaian penjualan sampai akhir Oktober 2024 sebesar Rp 2,2 triliun. Angka tersebut setara 81,6% dari target penjualan tahun 2024 sebesar Rp 2,7 triliun.
Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur mengatakan meski harga jual rata-rata kertas selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024 mengalami penurunan 3,5% menjadi Rp 11.939, namun kuantitas penjualan kertas meningkat 7.300 MT atau 4,6% menjadi 164.295 MT. Hal ini menyebabkan penjualan bersih kertas selama periode sama mengalami sedikit peningkatan sebesar Rp 19,3 miliar atau 1,0% menjadi Rp 1.961 triliun miliar. Angka tersebut sedikit mengalami kenaikan sebesar 0,5% dibandingkan dengan penjualan bersih pada periode yang sama pada tahun 2023.
Pencapaian ini setara dengan 72,7% dari target penjualan bersih perseroan yang sebesar Rp 2,7 triliun. Sedangkan untuk pencapaian penjualan bersih sampai akhir Oktober 2024 sebesar Rp 2,2 triliun miliar di mana pencapaian ini setara dengan 81,6% dari target penjualan tahun 2024.
“Kami optimis bisa mencapai target tahun ini sebab sampai akhir Oktober 2024 saja penjualan sudah mencapai 81,6% dari target penjualan tahun 2024,” kata Hendro saat Paparan Publik secara darling, Senin (25/11/2024).
Di sisi lain laba periode berjalan selama sembilan bulan yang berakhir pada September 2024 mengalami penurunan sebesar Rp 28,9 miliar atau 20,1% menjadi Rp 114,9 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan sebesar Rp 46,2 miliar yang menyebabkan penurunan laba kotor sebesar Rp 36,6 miliar dan penurunan margin laba kotor menjadi 16,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 18,2%. Peningkatan beban pokok penjualan disebabkan oleh naiknya pemakaian bahan baku impor, terutama meningkatnya kuantitas pemakaian bahan baku kertas bekas sekitar 29%.
“Laba kotor kita sampai akhir September 2024 sebesar Rp 320 miliar, atau 74,1% dari target tahun 2024 sebesar Rp 432 miliar,” kata Hendro.
Lebih lanjut dikatakan, kuantitas penjualan kertas perseroan mengalami peningkatan 4,6%, dari semula sebesar 156.995 MT menjadi 164.295 MT. Pencapaian ini setara dengan 73,1% dari target kuantitas penjualan kertas Perseroan yang sebesar 224.900 MT. Sedangkan pencapaian kuantitas penjualan kertas selama periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2024 adalah sebesar 184.766 MT atau setara dengan 82,2% dari target kuantitas penjualan kertas tahun 2024.
Hasil produksi kertas perseroan relatif tidak mengalami perubahan dari semula sebesar 163.248 MT menjadi 163.577 MT atau setara dengan 72,8% dari target produksi kertas tahun 2024 yang sebesar 224.700 MT, dengan target tingkat utilisasi sebesar 73,5%. Sedangkan pencapaian produksi kertas selama periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2024 adalah sebesar 184.240 MT atau setara dengan 82,0% dari target produksi kertas tahun 2024.
“Kemampuan membayar hutang dan beban keuangan perseroan tetap terjaga. Indikatornya di antaranya adalah rasio lancar meningkat dari semula sebesar 2,4x menjadi 3,1x, rasio pinjaman terhadap ekuitas membaik dari semula sebesar 0,33x menjadi 0,23x, rasio penjualan bersih terhadap pinjaman meningkat dari semula sebesar 2,6x menjadi 3,5x, dan rasio EBITDA terhadap beban keuangan sebesar 8,2x,” kata Hendro. ros
Komentar