Integra Indocabinet (WOOD) Siap Rambah Bisnis Properti, Bangun 1.600 Unit Rumah

Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno. Foto: Ist

SURABAYA, investorjatim – Emiten produsen furniture dan komponen bangunan (building component), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) siap merambah bisnis properti dengan memanfaatkan lahan seluas 40 hektare di kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Jawa Timur untuk pembangunan rumah tapak (landed).

Direktur PT Integra Indocabinet Tbk Wang Sutrisno menceritakan bahwa pada saat melakukan penawaran saham perdana/IPO (Initial Public Offering) beberapa tahun lalu, perseroan sudah memikirkan kebutuhan lahan untuk keperluan ekspansi kedepan. Walhasil, maka dana yang tersedia saat digunakan untuk membeli lahan di sekitar Lingkar Timur Sidoarjo.

“Tetapi sesuai perkembangan bisnis perseroan, yakni furniture dan component building yang komponen tenaga karjanya sangat signifikan. Sedangkan kita tahu Sidoarjo sendiri perkembangan penduduknya sangat pesat dari beberapa tahun terakhir dan UMR Sidoarjo masuk Ring 1 yang sudah sama dengan Jakarta. Apa yang kami pikirkan adalah bisa survive,” cerita Wang saat Paparan Publik secara daring usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (27/06/2024).

Dia melanjutkan, daripada aset perseroan berupa lahan tersebut tidak produktif, perseroan pun memutuskan menjalin keja sama dengan pihak ketiga yang memang memiliki keahlian di bidang properti untuk menggarap lahan tersebut sehingga bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan kinerja keuangan perseroan kedepan.

“Kami melihat peluangnya (bisnis properti) bagus mengingat Surabaya tambah padat dan Sidoarjo sebagai target pengembangannya dan sangat pesat. Itu yang melandasi kami masuk di bisnis properti ini. Disamping itu, ada sinergi kami sebagai manufacture furniture dengan bisnis realestate ini, sehingga kami nanti bisa melakukan penjualan bundling di tempat kami menjual realestate ini,” terang Wang.

Dikatakan, dari 40 hektar lahan yang rencana diperuntukan proyek hunian tersebut, seluas 30 ha merupakan milik perseroan dan 10 ha dimilik oleh anak perusahaan.

“Kami sekarang sedang membuat masterplan. Dari hasil feasibility study kira-kira sekitar 1.600 unit rumah yang akan dibangun,” pungkas Wang. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *