Trias Sentosa (TRST) Operasikan Mesin Baru, Kejar Pertumbuhan Penjualan 2024

Jajaran direksi dan komisaris PT Trias Sentosa Tbk (TRST) usai Paparan Publik dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Surabaya, Jumat (28/06/2024.

SURABAYA, investorjatim – Emiten produsen kemasan fleksible, PT Trias Sentosa Tbk (TRST) melakukan perbaikan internal dengan mengganti operasional mesin-mesin usang dengan mesin-mesin baru yang produktivitasnya tinggi. Langkah ini untuk menggenjot penjualan ekspor dan domestik agar memenuhi target pertumbuhan penjualan tahun 2024.

“Mulai awal tahun 2024 kami telah melakukan perbaikan internal. Kita menghentikan produksi beberapa mesin lama dan menggantikannya dengan mesin-mesin baru yang memiliki produktivitas tinggi. Itu investasi mesin yang sudah selesai pada 2022 lalu,” kata Komisaris PT Trias Sentosa Tbk Sugeng Kurniawansaat Paparan Publik di Surabaya, Jumat (28/06/2026).

Sugeng menjelaskan, dioperasikan mesin-mesin baru yang jauh tinggi produktivitasnya itu secara otomatis memberikan amunusi daya saing sekaligus tantangan pasar baik domestik maupun ekspor terhadap produk-produk TRST seperti tergambar pada kinerja tahun 2023 lalu. Yakni, serbuan produk impor terutama dari China yang menekan harga jual produk TRST.

“Sekarang ini harga di dalam negeri, yang menentukan harga atau bencmark-nya bukan barang dalam negeri tapi barang impor atau disebut predatory impricing. Jadi imbasnya tidak hanya UMKM yang kena, kita juga kena,” kata Sugeng.

Di pasar ekspor, perseroan pada tahun 2023 lalu juga menghadapi tantangan dari beberapa negara tujuan ekspor yang mengurangi permintaan karena ekonomi mereka yang kurang membaik akibat imbas dari efek peningkatan inflasi dan kenaikan suku bunga serta ketegangan dari konflik geo-politik di Eropa Timur dan Timur Tengah. Pengurangan permintan itu menyebabkan pendapatan dari ekspor terkoreksi sangat dalam hingga 30%.

Sugeng mengatakan upaya perbaikan telah membuahkan hasil. Pada kuartal I-2024, pasar ekspor yang sempat terkoreksi 30%, kini telah mengalami pemulihan 10% terutama pasar exsisting yang ada dan menjadi prioritas untuk mendongkrak penjualan tahun 2024 seperti Jepang, Amerika, Malaysia, Filipina, Korsel, Cina dan negara-negara di Asia lainya

“Tanda-tanda demand mulai meningkat di kuartal pertama 2024 ini, meski belum pulih seperti sebelum Covid. Tapi, setidaknya sudah ada sedikit peningkatan penjualan dan sudah mengalami recovery 10% setelah terkoreksi hingga 30% pada 2023,” terang Sugeng.

Perbaikan internal, lanjut Sugeng, juga berpotensi meningkatkan demand di pasar domestik. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam negeri sekitar 5%, perseroan akan mampu meningkatkan pertumbuhan di atas angka tersebut mengingat pertumbuhan perseroan sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kalau pertumbuhannya sekitar 5%, ya agar tidak ketinggalan pertumbuhan kita lebih dari 5% lebih. Kalau ketinggalan berarti marketshare kita turun,” ungkap Sugeng.

Menurut Sugeng, upaya perbaikan memang telah membuahkan hasil di kuartal I 2024, di mana penjualan tercatat sebesar Rp 870,42 miliar, tumbuh 11,90% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu sebesar Rp 777,79 miliar. Pasar domestik berkontribusi sebesar Rp 544,73 miliar atau 62,58% dari total penjualan, sedangkan kontribusipenjualan ekspor sebesar Rp 325,68.

Pada kuartal I 2024 perseroan mampu meraih laba yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,18 miliar. Dengan demikian, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi Rp 2,22 miliar di periode sama tahun 2023 menjadi untung.

“Mudah-mudahan perlambatan hanya terjadi di 2023 dan di 2024 menjadi lebih baik,” harap Sugeng.

Sugeng menambahkan, pada tahun 2024 perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja operasional dengan memprioritaskan penjualan produk dengan profitabilitas tinggi dengan strategi pemasaran pada produk yang mempunyai nilai tambah guna meningkatkan awareness dan loyalitas konsumen.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, mempertahankan ketangguhan dan menjaga keunggulan produk-produk TRST secara berkesinambungan dalam persaingan industri kemasan fleksibel di Indonesia, regional maupun secara global.

Perseroan juga akan terus melakukan inovasi pengembangan produk untuk menghasilkan produk bernilai lebih untuk bisa diserap pasar baik pasar domestik maupun ekspor. Dengan begitu perseroan mampu menghadapi tantangan di sektor industri kemasan untuk mencapai target pertumbuhan sampai akhir tahun 2024.

“Kinerja perseroan kuartal 1 tahun 2024 sudah menunjukan tren positif dan sudah mendekati target yang ditetapkan oleh managemen,” pungkas Sugeng. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *