Siantar Top (STTP) Optimistis Penjualan 2024  Tumbuh Dua Digit

Direksi PT Siantar Top Tbk Armin (Direktur Utama) dan Suwanto (Direktur) saat Paparan Publik usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Surabaya, Selasa (25/06/2024).

SURABAYA, investorjatim – Emiten produsen makanan ringan PT Siantar Top Tbk (STTP) optimistis dapat mencapai pertumbuhan penjualan dua digit sampai akhir tahun ini dengan berbagai strategi untuk merespon perkembangan pasar dengan segala tantangannya belakangan.

Direktur Utama PT Siantar Top Tbk Armin mengatakan saat ini perseroan menghadapi tantangan baik di pasar domestik maupun ekspor.

“Namun demikian, kami optimistis kinerja perseroan hingga akhir tahun 2024 akan tumbuh double digit,” kata Armin pada Paparan Publik perseroan di Surabaya, Selasa (25/06/2024).

Sepanjang tahun 2023 lalu, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 4,77 triliun. Pendapatan ini turun 3,33% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,93 triliun. Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp 917,68 miliar, naik 46,95% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 624,4 miliar.

Direktur PT Siantar Top Tbk Suwanto menjelaskan bahwa di pasar domestik perseroan menghadapi penjualan yang belum maksimal sebagai tercermin pada kuartal I-2024 karena melemahnya daya beli konsumen.

“Kalau kita tanya ke konsumen atau toko di pasar, mereka merasakan uang yang beredar susah di pasaran agak susah. Itu juga memengaruhi daya beli dan ini terjadi sejak tahun lalu dan terus berlanjut sampai sekarang,” ujarnya.

Namun Suwanto juga menegaskan optimisme kalau perseroan mampu mendongkrak penjualan hingga tumbuh dua digit sampai akhir tahun 2024 ini.

“Memang hasil yang didapat di kuartal I belum begitu bagus, tapi kita percaya kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tumbuh di dua digit minimal sampai akhir tahun,” tandasnya.

Adapun tantangan di pasar ekspor terkait imbas perang Israel-Palestina yang telah memengaruhi kenaikan biaya pengapalan (vessel).

“Saya kasih contoh saja, kalau dulu dari sini (Indonesia) ke Yordania ongkosnya sekitar US$2.000-US$3000, sekarang US$8.000-US$ 9.000. Itu salah salah satu gambarannya,” katanya.

Suwanto menambahkan, merespon berbagai tantangan baik di pasar domestik maupun ekspor tersebut, perseroan sudah mengantisipasinya. Untuk pasar domestik, perseroan akan terus menelorkan produk baru di semua segmen, baik low maupun menengah atas.

“Kami juga akan terus melakukan penetrasi serta memeratakan pasar hingga daerah-daerah. Selain itu tetap melakukan program below the line dengan beragam even,” terang dia.

Sedangkan untuk pasar ekspor, lanjut Suwanto, selain terus melakukan penetrasi di pasar yang sudah ada, juga memperluas pasar di negara-negara baru.

Dikatakan, tahun ini produk perseroan sudah merambah pasar Kanada dan Kazakhstan. Dengan masuk di pasar Kanada, perseroan berharap bisa menjangkau pasar Amerika. Sedangkan di pasar Kazakhstan diharapkan bisa diperluas ke pasar Uzbekistan hingga Rusia.

“Kami bersyukur dengan massifnya penetrasi di pasar ekspor mampu mendongkrak komposisi penjualan ekspor perseroan, yang saat ini sudah di kisaran 16,24 persen,” ungkap Suwanto. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *