InvestorJatim.com
Bank Headline Indeks Keuangan

Kinerja Meningkat, Bank Jatim Bagikan Dividen Rp 797 Miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Rapat Umum Pemegam Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk Tahunan Tahun Buku 2022 di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim lantai 5, Surabaya, Rabu (12/04/2023). Foto:ist

SURABAYA, Investorjatim – Rapat Umum Pemegam Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim memutuskan pembagian dividen untuk Tahunan Tahun Buku 2022 sebesar Rp 53,09 per lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 52,11 per lembar saham.
Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp 797,172 miliar atau sebesar 51,67% dari laba bersih Tahun Buku 2022. Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Hadir dalam RUPS yang digelar, Rabu (12/04/2023) tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Pemegang Saham Pengendali. Dalam sambutannya, Khofifah menjelaskan akan terus mendorong bankjatim untuk meningkatkan performa kinerja sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi di Jatim.
“Saya berharap, seluruh jajaran bankjatim mempedomani lima pilar demi meningkatkan layanan perbankan di Jatim agar terus tumbuh produktif. Lima pilar tersebut meliputi transformasi struktural, transformasi SDM atau Human Resource, Transformasi IT, Pengkinian Kebijakan dan Prosedur dan aksi koorporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim tersebut juga mengingatkan soal inflasi yang saat ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Dikondisi pemulihan ekonomi saat ini masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan bahan pokok dibandingkan menyimpan uangnya di perbankan.
“Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun. Inflasi yang tinggi membuat nilai riil tabungan menjadi rendah sehingga masyarakat memilih membelanjakan uangnya membeli kebutuhan pokok yang semakin mahal daripada menyimpannya di bank,” tuturnya.
Dikatakan Khofifah, sebagai BUMD milik Jawa Timur, bankjatim harus membantu perkembangan UMKM. Sebab, kontribusi UMKM di Jawa Timur mencapai 57,81%. Sehingga, keberpihakan bankjatim terhadap UMKM harus dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, lewat penyaluran kredit. Optimalisasi penyaluran kredit antara lain dengan mendorong peningkatan sektor produktif terutama UMKM dan korporasi, memaksimalkan upaya penanganan recovery NPL, percepatan pengembangan produk berbasis digital, dan peningkatan efektivitas bisnis treasury.
“Kami juga apresiasi bankjatim sudah melakukan pengembangan digital melalu brand JConnect. Ini langkah yang baik untuk bersaing dengan bank-bank lain,” ungkap Khofifah. Ia berpesan agar bankjatim ikut serta dalam upaya-upaya inisiatif menjaga lingkungan demi masa depan bumi yang lebih baik lewat implementasi green banking. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penerapan digital banking product & solution melalui fitur pembukaan rekening bank secara online dan memperbanyak mesin ATM cardless. Selain itu, menerapkan digital workplace atau aplikasi dokumen digital.
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, sepanjang tahun 2022, bankjatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal dan masih diwarnai oleh berbagai tantangan global. Seperti krisis pangan dan transisi energi akibat konflik Rusia dan Ukraina. ”Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, bankjatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan,” katanya saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
Busrul memaparkan, total aset bankjatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp 103,03 triliun atau tumbuh 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, untuk laba bersih bankjatim tahun 2022 berada di angka Rp 1,54 triliun atau tumbuh 1,30% (YoY). ”Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bankjatim telah sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun atau naik 8,06% dibandingkan tahun 2021,” ungkapnya.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022. Kemudian portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02% atau tercatat Rp 11,20 triliun. Yang lebih menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11% atau tercatat Rp 28,65 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48% di tahun sebelumnya (YoY).
Dikatakan Busrul, bankjatim mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang telah dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir. Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen jatim. Tujuannya, melayani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kantor layanan bank untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah.
”Tahun ini bankjatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi & elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari bankjatim. Seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain,” ungkapnya.
Bankjatim juga fokus terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Busrul, CSR merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui CSR, bankjatim berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat. Pelaksanaan program-program CSR oleh bankjatim merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2022, bankjatim berhasil menyalurkan CSR sebesar Rp 18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Pencapaian positif bankjatim tidak sampai di situ saja. Sepanjang tahun 2022, bankjatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation.
Selain membagikan dividen, pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 kali ini juga terdapat perubahan susunan pengurus perseroan. Bankjatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim. Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Dewan Pengawas Syariah KH Affifudin juga diberhentikan dengan hormat karena telah berakhir masa jabatannya namun diangkat kembali dengan posisi yang sama.
Tak hanya itu, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, bankjatim juga mengangkat komisaris baru yang bernama Adhy Karyono, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono.(ROS)

Ssusunan Dewan Komisaris dan Direksi bankjatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Komisaris Utama : Suprajarto
Komisaris Independen : Muhammad Mas’ud
Komisaris Independen : Sumaryono
Komisaris Independen : Candra Fajri Ananda
Komisaris : Adhy Karyono

Direktur Utama : Busrul Iman
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah : R. Arief Wicaksono
Direktur Kepatuhan : Tonny Prasetyo
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services : Edi Masrianto
Direktur Operasi : Arif Suhirman
Direktur IT & Digital : Zulhelfi Abidin
Direktur Manajemen Risiko :Eko Susetyono

Dewan Pengawas Syariah :
KH. Afifuddin Muhajir
Sukadiono

Related posts

Ini Target PGN Sebagai Sub Holding Gas di 2019

Rishard Daristama

Arus Barang Terus Naik, BMS akan Tambah Fasilitas Bongkar Muat

Rishard Daristama

Bank Jatim Hadirkan Si RATRI di Pasar Perak Jombang

Rishard Daristama