Forum ‘West Sumatra Investment’, Kadin Jatim Dorong Investasi Hijau di Ranah Minang

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Forum Bisnis “West Sumatra Investment” bertema “Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Investasi Hijau dan Pariwisata Berkualitas di Sumatera Barat”, Surabaya, Rabu (18/07/2024). Foto: Dok. Kadin Jatim

SURABAYA, investorjatim – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) Adik Dwi Putranto mendorong para pelaku usaha berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) melalui investasi hijau dan pariwisata berkualitas di Ranah Minang tersebut.

Adik mengatakan, Sumbar dengan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budayanya yang luar biasa, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi utama investasi hijau dan pariwisata berkualitas di Indonesia.

“Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, kita perlu memastikan bahwa pertumbuhan tersebut dapat terjadi secara berkelanjutan, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkap adik di Forum Bisnis “West Sumatra Investment” bertema “Mendorong Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Investasi Hijau dan Pariwisata Berkualitas di Sumatera Barat”, Surabaya, Rabu (18/07/2024).

Adik mengatakan, investasi hijau adalah investasi yang berfokus pada upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan. “Dalam konteks Sumatera Barat, investasi hijau dapat mencakup berbagai sektor seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, dan infrastruktur hijau,” ujarnya.

Ia menegaskan, Sumbar memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, terutama energi panas bumi dan energi air. “Dengan memanfaatkan sumber daya alam ini, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami mengundang para investor untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi terbarukan yang sedang dan akan dikembangkan di provinsi ini,” katanya.

Adapun pengelolaan limbah yang efektif dan efisien adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Investasi dalam teknologi pengelolaan limbah, seperti daur ulang dan pengolahan limbah organik sangat diperlukan untuk mengatasi masalah limbah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi.

Di sektor pertanian, Sumbar adalah salah satu lumbung pangan nasional. Namun, untuk memastikan keberlanjutannya, perlu mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Investasi dalam teknologi pertanian berkelanjutan, seperti irigasi hemat air dan pestisida organik, dapat membantu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. “Sehingga pengembangannya harus mengarah pada pertanian modern yang ramah lingkungan,” tandas Adik.

Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, proyek ini adalah bagian penting dari strategi investasi hijau. “Ini termasuk pembangunan jalan, jembatan, dan bangunan yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan, serta pengembangan ruang terbuka hijau di kota-kota dan desa-desa,” katanya.

Sementara Pariwisata berkualitas adalah pariwisata yang tidak hanya memberikan pengalaman yang luar biasa bagi wisatawan, tetapi juga menghormati dan melestarikan budaya serta lingkungan lokal. “Sumatera Barat, dengan kekayaan alam dan budayanya, memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata berkualitas,” ujarnya.

Tak kalah menariknya, Sumbar juga menyimpan sejumlah destinasi wisata yang menakjubkan, mulai pantai yang indah, pegunungan yang hijau, hingga desa-desa yang kaya akan budaya dan tradisi. Pengembangan destinasi wisata ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan serta masyarakat lokal.

“Budaya Minangkabau yang kaya dan unik adalah salah satu daya tarik utama bagi wisatawan. Dengan mempromosikan dan melestarikan budaya lokal, kita dapat menarik lebih banyak wisatawan yang tertarik pada pengalaman autentik dan mendalam. Investasi dalam acara budaya, museum, dan pusat seni dapat membantu mencapai tujuan ini,” katanya

Meski demikian, perlu penataan dalam. Pembangunannya. Konsep pariwisata ramah lingkungan atau ekowisata adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa pariwisata berkembang tanpa merusak lingkungan. Investasi dalam pengembangan ekowisata, seperti penginapan ramah lingkungan, tur alam, dan program konservasi, sangat diperlukan untuk menjaga keindahan alam Sumatra Barat.

“Satu lagi yang tidak boleh dilupakan, yaitu meningkatkan infrastruktur pariwisata seperti akses transportasi, fasilitas akomodasi, dan layanan pendukung lainnya. Investasi dalam infrastruktur ini akan memastikan bahwa wisatawan dapat menikmati pengalaman yang nyaman dan menyenangkan selama berada di Sumatera Barat,” tambah Adik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui investasi hijau dan pariwisata berkualitas, kolaborasi dan kemitraan antara berbagai pihak sangatlah penting. Pemerintah, sektor swasta, komunitas lokal, dan akademisi perlu bekerja sama mengembangkan strategi dan program yang efektif.

“Kemitraan pemerintah dan swasta menjadi keniscayaan. Pemerintah Sumbar berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai kebijakan dan insentif. Kami mengajak sektor swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengembangkan proyek-proyek yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” ajak Adik.

Kaborasi juga harus dilakukan dengan komunitas lokal. Karena meraka adalah bagian integral dari keberhasilan investasi hijau dan pariwisata berkualitas. “Melibatkan mereka dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek, serta memberikan pelatihan dan dukungan, akan memastikan bahwa manfaat dari investasi ini dapat dirasakan oleh semua pihak,” terangnya.

Dan yang tidak kalah penting adalah kerja sama dengan akademisi dan lembaga penelitian. Penelitian dan inovasi adalah kunci untuk menemukan solusi yang efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi.

“Kerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian akan membantu Sumbar mengembangkan teknologi dan strategi baru untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” tukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sumbar Audi Johaldi mengungkapkan rasa terimakasih atas sambutan dan upaya Jatim untuk ikut bersama-sama memajukan Provinsi Sumbar.

“Kami memiliki beragam potensi, tetapi kalau kolaborasi tidak terjalin, maka potensi itu tidak akan bisa digalih secara maksimal untuk meningkatkan ekonomi Sumbar,” ujarnya.

Sejumlah Bupati ikut dalam kegiatan tersebut untuk memaparkan berbagai potensi yang dimiliki, di antaranya Bupati Agam Andri Warman, Bupati Padang Pariyaman Sunarti Bur, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Wakilota Solok Zul Elfiyan. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *