
SURABAYA, Investor Jatim – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya H.M. Ali Affandi L.N.M. ternyata punya pandangan berbeda soal strategi dan kepemimpinan yang pada umumnya kerap diasosiasikan dengan presentasi rumit dan istilah yang mengesankan.
Namun bagi Tenaga Ahli Kemenkoinfra ini, pengalaman langsung di lapangan justru mengajarkan makna strategi yang lebih dalam dan praktis.
Ia pun lantas membeberkan sepuluh pelajaran penting yang ia petik dari perjalanan kariernya, terutama saat berinteraksi dengan tokoh-tokoh nasional termasuk di antarnya dengan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Awalnya saya merasa harus selalu tampil sempurna di ruang rapat, penuh istilah asing dan slide kompleks. Tapi ternyata, menjadi strategis sejati itu bukan tentang terlihat pintar, tapi benar-benar paham dan mampu mengambil keputusan yang bermakna,” beber Mas Andi, sapaan akrabnya, di Surabaya, Senin (26/05/2025)
Salah satu pelajaran penting menurutnya adalah soal kesederhanaan dalam strategi. Strategi yang baik itu sederhana, jelas, dan fokus. “Tugas kita bukan membuat orang kagum dengan jargon, tapi membantu mereka memahami: kita ada di mana, mau ke mana, dan bagaimana bisa menang,” urainya.
Mas Andi juga membagikan pengalaman pribadinya saat dirinya terjebak sebagai “the smartest man in the room” atau paling pinter dalam sebuah ruangan. Hingga akhirnya ia pun sadar bahwa kehadiran seorang strategis itu harusnya bisa menciptakan ruang berpikir bersama, bukan menjadi dominan.
“Semakin kita berhenti berusaha terlihat pintar, justru semakin terlihat pintar di mata orang lain,” tegas mas Andi.
Tak kalah penting dalam hal menyusun strategi, ia juga menekankan pentingnya bercerita.
“Fakta memang penting, tapi cerita (juga) yang menjual. Orang tidak membeli data, mereka membeli harapan, emosi, dan kemungkinan,” jelasnya.
Oleh karana itu, ia menyarankan agar strategi seharusnya dibingkai dalam alur naratif, berupa tantangan, ide besar, dan aksi nyata.
Lebih dari itu, ia juga menyorot tentang ketegasan dalam bersikap. Ia mengaku pernah terlalu netral dalam menyajikan opsi, bermain aman, namun dampaknya kecil.
“Strategi tanpa sudut pandang hanyalah daftar pilihan. Kita harus punya posisi, punya alasan, dan siap dengan segala konsekuensi,” kata dia.
Ia juga menyoroti pentingnya ketidaknyamanan dalam strategi yang efektif.
“Kalau semua terasa nyaman, hati-hati, bisa jadi Anda sedang menghindari keputusan penting,” ujarnya.
Dalam konteks penetapan target, Mas Andi mengaku banyak belajar dari AHY yang berani menetapkan target tinggi meski kadang terasa sulit.
“Itulah standar perubahan nyata,” tukas mas Andi.
Ia kurang sependapat dengan anggapan bahwa eksekusi adalah urusan teknis belaka.
“Strategi hidup atau mati di lapangan. Saya pernah harus duduk bareng tim marketing dan produk, menyusun ulang komunikasi hingga roadmap. Strategi itu bukan sekadar slide, tapi aksi nyata,” ujarnya.
Visual dalam presentasi, menurutnya, bukan sekadar pemanis. “Desain adalah amplifier pesan. AHY sangat teliti soal ini, presentasi beliau bukan hanya kuat di isi, tapi rapi dan terstruktur secara visual. Itu membuat ide lebih dipercaya dan mudah diterima,” ungkap mas Andi.
Kemampuan memahami aspek keuangan menurutnya juga krusial. “Begitu saya bisa bicara dengan bahasa angka, saya mulai dilibatkan dalam pengambilan keputusan strategis. Angka itu bukan sekadar validasi, tapi alat berpikir dan membangun kredibilitas,” jelasnya.
Ia juga membagikan saran sederhana. “Kalau Anda punya ide, tanyakan dampaknya terhadap bottom line. Gunakan angka. ‘Ini membuka potensi margin Rp125 miliar’ jauh lebih kuat dari sekadar ‘ini ide bagus’,” terangnya.
Terakhir, mas Andi menekankan pentingnya menulis sebagai proses berpikir. “Saya pikir sudah paham karena slide saya bagus. Tapi saat menulis, logika saya runtuh. Menulis itu alat untuk memperjelas pikiran, menyaring esensi, dan memilih apa yang penting,” tuturnya.
“Semua pelajaran ini saya dapat bukan dari teori, tapi dari kegagalan, tekanan, dan momen-momen klik di lapangan. Strategi bukan tentang membuat deck yang sempurna, tapi tentang memperjelas arah, menggerakkan tim, dan menghadirkan perubahan nyata,” pungkasnya. Amrozi Amenan
Komentar