RUPS Suparma Bagikan Dividen Tunai Rp 37,8 miliar

Jajaran direksi dan Komisari PT Suparma Tbk (Dari Kiri ke kanan) Joseph Sulaiman (Direktur), Hendro Luhur (Direktur) dan Subiantara (Komisaris) saat RUPS di Surabaya, Jumat (14/06/2024). Foto: Ist

SURABAYA, investorjatim – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Suparma Tbk (SPMA) yang digelar hari Jumat (14/06/2024) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 12 per lembar saham atau sebesar Rp 37,8 miliar yang setara dengan 21% dari laba bersih tahun 2023.
Direktur PT Suparma Tbk Hendro Luhur menyampaikan pada tahun 2023 Suparma menghadapi beberapa tantangan ekonomi global, satu di antaranya adalah turunnya harga komoditas.

“Penurunan harga komoditas tersebut berdampak pada penurunan harga jual rata-rata produk Duplex Suparma sebesar 30%, di mana produk Duplex memiliki kontribusi sekitar 39% terhadap kuantitas penjualan produk kertas Suparma,” kata Hendro usai RUPS Suparma di Hotel Vasa Surabaya, Jumat (14/06/2024).

Menurut dia, kuantitas penjualan produk Duplex yang relatif tidak mengalami perubahan namun mengalami penurunan harga jual tersebut menyebabkan turunnya harga jual rata-rata produk kertas Suparma sebesar 18,1% dibandingkan harga jual rata-ratanya di tahun 2022 dan turunnya penjualan Suparma sebesar 15,3% menjadi sebesar Rp 2.658,5 miliar.

Sedangkan kuantitas penjualan produk kertas Suparma selama tahun 2023 masih mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 3,9% atau mencapai 220,4 ribu MT. Turunnya penjualan yang melebihi penurunan beban pokok penjualan menyebabkan Suparma membukukan penurunan laba kotor sebesar 34,5% dari semula Rp 718,8 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 470,6 miliar di tahun 2023, sehingga marjin laba kotor tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 17,7% dari semula 22,9% di tahun 2022.

Sepanjang tahun 2023, beban operasional yang terdiri dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,2% dan 16,0%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya beban ekspor dan pengangkutan di beban penjualan sebesar 5,9% serta meningkatnya gaji dan upah sebesar 9,3% di beban umum dan administrasi.

Kenaikan beban operasional tersebut menyebabkan laba sebelum taksiran beban pajak, laba tahun berjalan dan laba komprehensif tahun berjalan Suparma mengalami penurunan masing-masing menjadi sebesar Rp 237,8 miliar, Rp 178,7 miliar dan Rp 173,1 miliar atau masing-masing menurun 44,9%, 46,8% dan 47,7%.

Meski demikian, Hendro mengatakan Suparma tetap membagikan dividen untuk tahun buku 2023.

“Sesuai hasil RUPS pada hari ini, Suparma membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 12,- per saham atau sebesar Rp 37.849.106.592,- yang setara dengan 21% dari laba bersih tahun 2023,” papar Hendro. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *