SURABAYA, INVESTOR JATIM – Turnamen Golf Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur kembali menggelar event tahunan yakni, Turnamen Golf Kadin Jatim 2025 bertajuk “Jatim Gerbang Baru Nusantara” yang selaras dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menjadikan provinsi ini sebagai pusat kontribusi ekonomi Indonesia Timur.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menjelaskan, bahwa turnamen kali ini dirancang tidak semata-mata sebagai kompetisi olahraga, tetapi juga ruang interaksi yang produktif di antara para pelaku usaha. Menurutnya, suasana santai di lapangan golf justru sering kali membuka peluang besar bagi munculnya ide-ide kolaboratif dan kesepakatan bisnis baru.
Selain itu, turnamen ini juga menjadi wadah bagi para pengusaha lintas sektor untuk memperkuat silaturahmi, membangun jejaring, serta mendorong kolaborasi strategis dalam memperkuat perekonomian daerah.
“Turnamen seperti ini penting, karena selain untuk prestasi, juga menjadi ajang memperkuat silaturahmi dan komunikasi di antara kita semua,” terang Adik di Surabaya kemarin,
Adik menambahkan, interaksi informal seperti ini mampu mempererat hubungan antarpengusaha sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Sementara dari sisi penyelenggaraan Adik menyebutkan, turnamen kali ini menghadirkan sejumlah peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Fokusnya bukan lagi pada pembinaan pegolf amatir, tetapi lebih diarahkan pada keterlibatan dunia usaha secara luas.
“Kami ingin turnamen ini menjadi momentum kebersamaan pengusaha Jatim, sekaligus ruang memperluas jaringan dan kerja sama bisnis,” imbuh Adik.
Besarnya animo peserta menjadi bukti nyata keberhasilan konsep tersebut.
Ketua Panitia Turnamen, Stenven H. Lasawengen mengatakan, tahun ini, tercatat sekitar 140 peserta ambil bagian dalam turnamen, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang diikuti 120 peserta yang berasal dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur, mulai dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, hingga Banyuwangi.
Ia juga menyampaikan bahwa antusiasme sponsor tahun ini juga melampaui ekspektasi. Panitia awalnya menargetkan dukungan sponsor sebesar Rp500 juta, namun realisasi justru mencapai sekitar Rp750 juta. Capaian ini menjadi indikator positif bahwa optimisme pelaku ekonomi di Jawa Timur masih tinggi meskipun kondisi ekonomi nasional tengah menghadapi tekanan.
Untuk semakin memeriahkan suasana, panitia menyiapkan berbagai hadiah menarik dengan total nilai mencapai Rp2,5 miliar. Hadiah tersebut terdiri dari uang tunai, mobil, tiket penerbangan Jakarta–Amerika Serikat, serta hadiah hole in one senilai Rp1,2 miliar. Selain itu, tersedia pula 70 hadiah lucky draw dan sejumlah hadiah hiburan seperti sepeda gunung.
“Hadiah bukanlah tujuan utama, tapi kami ingin memberikan apresiasi nyata bagi para peserta yang telah berkontribusi menjaga semangat kebersamaan di tengah tantangan ekonomi,” ujar Stenven.
Ia menambahkan, turnamen tahun ini memang tidak menghadirkan grand lucky draw berupa sepeda motor seperti tahun-tahun sebelumnya, karena sudah ada banyak turnamen sejenis di Jawa Timur.
Menariknya, di balik kemeriahan kompetisi, turnamen ini juga menjadi ajang penting memperkuat hubungan antara dunia usaha dan sektor keuangan. Keterlibatan perbankan, menurut Adik Dwi Putranto, memiliki arti strategis karena membuka peluang bagi pengusaha untuk mendapatkan akses pembiayaan usaha yang lebih luas.
“Sinergi ini penting agar ekosistem ekonomi di Jawa Timur semakin kuat dan inklusif,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi atas upaya Kadin Jawa Timur untuk mengeratkan stakeholder di Jatim melalui Turnamen Golf Kadin Jawa Timur 2025.
Ia berharap langkah ini bisa menjadikan Jatim semakin kompak, guyub dan bersinergi untuk memajukan ekonomi Jawa Timur
“Ekonomi dunia dunia memang lagi gonjang ganjing tetapi pengusaha yang jago itu bisa mencari peluang ditengah krisis. Dan sebenarnya sinyal-sinyal kita ini menunjukkan optimisme, tetapi bukan tanpa tantangan. Mudah-mudahan jika semua berkolaborasi, bersinergi, maka kita bisa mengatasi tantangan-tantangan perekonomian yang menghadang,” pungkas Emil. ( Syaiful Arif )
Komentar