
SURABAYA, InvestorJatim – PT Pelabuhan Indonesia Regional 3 pada 2025 fokus pada penataan lingkungan sekitar pelabuhan untuk meningkatkan layanan penumpang kapal.
“Jadi fokus kami tahun ini penataan lingkungan untuk meningkatkan kualitas layanan penumpang, pengembangan area yang bisa disupport oleh hinterland pelabuhan seperti pelabuhan Trisaksi atau Banyuwangi,” kata Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 Karlinda Sari dalam Media Forum Pelindo Regional 3 di Surabaya, Senin (24/2/2025).
Penataan tersebut sejalan dengan kenaikan arus penumpang tahun ini sebesar 5,4 juta, naik 17 persen dari tahun lalu. Kenaikan angka ini selaras dengan pertumbuhan kapal roll on roll off (ro-ro) dalam lima tahun terkahir.
Ditambah lagi, penunjukkan Pelindo Regional 3 sebagai tourism hub di Indonesia Timur karena banyaknya wilayah kerjanya merupakan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing dengan kapal pesiar dan wisatawan domestik dengan kapal ro-ro.
Daya tarik beberapa obyek wisata itu mendorong sejumlah operator kapal ro-ro berpacu menambah rute pelayaran dengan tujuan daerah wisata. Misalnya Lembar (Lombok/Nusa Tenggara Barat) dan Labuhan Bajo (Nusa Tenggara Timur). Kedua rute ini banyak dipilih lantaran memiliki objek wisata seperti sirkuit MotoGP Mandalika dan Gili Trawangan di NTB, serta Pulau Komodo di NTT.
“Fokus penataan adalah kenyamanan penumpang. Bagaimana fasilitas dan layanan yang kami berikan benar-benar sesua harapan. Harus kami akui, bahwa penataan di terminal penumpang ini tak lepas dari penunjukkan kami sebagai tourism hub,” tandas Karlinda.
Sementara Senior Manager Penumpang dan Ro-ro, Pitria Kartikasari menambahkan penataan terminal penumpang terutama pada cabang utama yang memang banyak dikunjungi wisatawan dengan kapal ro-ro.
“Setelah Tanjung Perak berhasil, kami copy paste di cabang utama seperti Trisakti (Banjarmasin), Tanjung Wangi (Banyuwngi) serta Lombok, Lembar dan Gilimas (NTB),” katanya.
Dikatakan, peningkatan kapasitas layanan penumpang terkait dengan pertumbuhan kapal ro-ro yang sangat tinggi dalam lima tahun terakhir. Sampai saat ini sudah 20 operator yang beroperasi di Tanjung Perak dengan 40 unit kapal beroperasi tiap bulannya.
Kapal ro-ro tertinggi yang beroperasi di Pelindo Regional 3 rata-rata dari Tanjung Perak menuju Kalimantan seperti Banjarmsin, Sampit, Kumai, dan Balikpapan. Sedangkan tujuan lain adalah Lembar, Mandalika, dan Makassar. Bahkan, operator kapal ro-ro, Dharma Lautan Utama, sudah menambah rute Surabaya-Donggala pada akhir 2024 lalu.
“Tahun ini proyeksi kami akan terus tumbuh, tapi tidak lebih dari 20 persen. Angka ini tak lepas dari trend dalam lima tahun terakhir, termasuk tingkat kunjungan wisata ke Indonesia Timur,” papar Pitria.
Kinerja Tahun 2024
Dalam kesempatan sama, Karlinda juga mengungkapkan kinerja positif di Pelabuhan yang dikelola Pelindo Regional 3 di tahun 2024 terutama dari layanan pada arus kapal, arus non-petikemas, dan arus penumpang. Kinerja arus kapal hingga Desember 2024 sebanyak 107.281 unit, naik 4 persen (yoy) dengan jumlah 425.296.951 GT atau tercapai 104 persen (Yoy).
Sedangkan arus non terminal tercatat sebanyak 55.769.049 juta ton/m3 atau tercapai 99 persen (Yoy), dan khusus untuk untuk arus penumpang naik cukup signifikan sebanyak 5.431.974 juta orang atau tercapai 116 persen (Yoy). Adapun untuk arus petikemas tercatat sebanyak 6.167.167 juta box atau tercapai 107 persen (yoy).
Karlinda menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan kinerja operasional Pelindo Regional 3, salah satunya adalah standarisasi layanan pelabuhan hingga digitalisasi dan integrasi layanan.
“Ada banyak faktor yang membuat capaian kita cukup positif tahun ini salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi masyarakat ditopang dengan standarisasi layanan pelabuhan hingga digitalisasi dan integrasi layanan, kami optimis capaian ini akan bertahan hingga akhir tahun ini.”
Karenanya, digitalisasi dan layanan masih akan menjadi fokus Pelindo Regional 3 tahun ini disamping penataan terminal, peningkatan kerja sama dengan BUMN/swasta, pengembangan bisnis kepelabuhan seperti pengembangan BMTH, serta rencana pembangunan jetty di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
“Standarisasi, integrasi dan digitalisasi layanan menjadi salah satu fokus utama kita untuk peningkatan kinerja operasional tahun ini,” kata Karlinda. ros
Komentar