
SURABAYA, Investor Jatim – Emiten perdagangan, perindustrian dan pertanian, PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) akan menambah varian produk isotonik dan air minum dalam kemasan (AMDK) yang akan segera diluncurkan untuk mengejar pertumbuhan 10% tahun ini.
Direktur Utama PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO), Artha Lovie Asprilailie, mengatakan inovasi perseroan meluncurkan produk minuman Sankist Water C dan AMDK AirAlam pada 2021 telah membuahkan hasil. Meski produk biji kopi masih menjadi penopang utama, penjualan produk Sankist dan AirAlam telah memberikan kontribusi yang signifikan pada total penjualan 2024 lalu. Karena itu, Perseroan optimis varian baru dari kedua produk yang akan diluncurkan tahun ini bisa mendukung peningkatan penjualan tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang.
“Tahun 2025 ke depan Perseroan optimis untuk pertumbuhan sebesar 10%,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) WAPO di Surabaya, Kamis (26/06/2025).
Lebih lanjut, Lovie menjelaskan, selama kurun waktu tahun WAPO mencatat penjualan bersih sebesar Rp 2,1 triliun, mengalami peningkatan yang signifikan sebesar Rp 1,7 triliun atau naik 404% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disumbang oleh penjualan biji kopi sebesar Rp2 triliun atau 97%, AirAlam sebesar 23% dan Sankist sebesar Rp20 miliar.
“Capaian penjualan 2024 ini mampu membalikkan kondisi Perseroan dari tahun sebelumnya menanggung kerugian Rp358 juta kemudian mencatat laba usaha sebesar Rp519,” ujarnya.
Lovie mengakui bahwa penjualan biji kopi saat ini memang masih menjadi penopang utama pendapatan WAPO dan merupakan komoditas perdagangan yang sangat menyajikan. Namun ke depan produk perseroan lain juga berpeluang untuk tumbuh, baik Sunkist, AirAlam, maupun rumput laut.
“Per Juni ini sudah ada peningkatan AirAlam sebesar kurang lebih 31% dibandingkan Juni tahun lalu. Rumput laut juga demikian, mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya Rp 7 miliar menjadi Rp 26,7 miliar, naik hampir 400 persen,” ungkapnya.
Direktur PT Wahana Pronatural Tbk, Iwan Setiawan menambahkan, Perseroan berencana meluncurkan varian baru produk AMDK AirAlam Eco pada Juli 2025 ini, disusul varian baru produk Sankist Honey Lemon pada Agustus 2025.
“Sebenarnya kita ingin menciptakan satu produk yang berbeda saja. Kenapa air? Sederhana jawabannya, karena setiap manusia membutuhkan air minum. Terus banyak sekarang orang saat ini, perlu sesuatu yang serba cepat, efisien, praktis. Jadi, minum tidak perlu lagi harus menuang di dalam gelas, tetapi dengan mengambil atau beli, bisa dibawa kemana-mana. Kita pilih kembangkan AirAlam Eco karena melihat potensi pasar yang besar. Setiap orang butuh air itu.
Begitu pula varian Sankist Lemon Honey, setelah kita menyerap aspirasi dari customer yang lebih suka yang manis-manis. Agar bisa bertahan dan lebih banyak laku dari yang varian orange sekarang kita tammbahkan honey atau madu,” terang Iwan.
Untuk AirAlam Eco ukuran 600 ml dari sisi kemasan dan label sama persis dengan AirAlam sekarang ukuran 330 ml. Hanya sedikit lebih tinggi dan gemuk botolnya.
“Kesan yang disampaikan oleh customer semuanya positif, bening botolnya,” ujarnya.
Iwan mengatakan, semua produk perseroan membidik segmen di antara kompetitor atau di tengah-tengah, asal tidak terkesan murahan dan juga tidak mahal.
“Semua yang kita pasarkan dari 330 ml, 500 ml, 600 ml dan 1500 ml kita harapkan harganya di tengah. Kita tidak mau dianggap sebagai brand murahan tapi kita masih bisa bermain setidaknya dibawah pemain utama,” tandas Iwan.
Perseroan akan terus memperluas jaringan pemasaran baik untuk produk yang sudah dipasarkan maupun produk yang akan diluncurkan dengan mengedepankan promosi lewat media sosial. Saat ini jaringan pemasarannya sudah merambah berbagai wilayah di Indonesia.
“Produk air mineral kita saat ini yang sudah masuk modern market adalah 330 ml saja.
Sedang 600 ml dan 1500 ml kita belum masuk ke sana. Namun untuk AirAlam Eco nanti akan masuk ke modern market,” pungkas Iwan. Amrozi Amenan
Komentar