SURABAYA, investorjatim – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) berkolaborasi dengan Kantor KSOP Utama Tanjung Perak dan Politeknik Pelayaran Surabaya (Poltekpel) untuk menciptakan tenaga lasger berkompetan melalui kegiatan Diklat Teknik Lashing Unlashing Muatan Peti Kemas di atas Kapal dan Sertifikasi Lasher selama 2 hari pada 10-11 September 2024. Sebanyak 80 peserta yang merupakan tenaga kerja lasher yang bernaung di bawah Puskopal Koarmada II area kerja PT Terminal Teluk Lamong ikut andil dalam kegiatan tersebut.
Diklat dan sertifikasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengikatan dan pelepasan muatan peti kemas, yang merupakan aspek krusial dalam operasional pelabuhan. Kegiatan ini juga merupakan bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) yang digagas TTL terkait tanggung jawab di bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas SDM masyarakat.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak Agustinus Maun dan dihadiri juga Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait serta Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Moejiono.
Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak Agustinus Maun menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif kegiatan ini. Menurut dia, kinerja Terminal Teluk Lamong untuk pengoperasian saat ini sudah sangat bagus dan melebihi standart kami yaitu diatas angka 23 box per jam untuk domestik dan 25 box per jam untuk internasional.
“Ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan kompetensi, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik,” kata Agustinus.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait menyampaikan bahwa konsep Green and Smart Port Terminal Teluk Lamong dapat menciptakan operasional pelabuhan yang efisien jika disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya tenaga kerja lasher.
“Tantangan saya dalam tiga tahun ke depan dan khususnya tahun ini adalah berfokus pada people, people and people, dimana Sumber Daya Manusia merupakan aset terpenting yang harus kita tingkatkan kompetensinya dan diberi kesempatan untuk berinovasi,” terang David.
Ia menegaskan bahwa diklat ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan lasher agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan industri pelabuhan yang semakin kompleks.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Moejiono menambahkan bahwa diklat ini tidak hanya berfokus pada peningkatan skill tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran keselamatan kerja.
“Terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kita untuk bersama-sama membangun dan meningkatkan kompetensi SDM dalam hal ini lasher PT Terminal Teluk Lamong. Kita semua berharap dalam mempersiapkan SDM, selain kompetensi untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien, yang terpenting adalah keselamatan dalam bekerja,” tutur Moejiono.
Sebagai bagian dari program berkelanjutan dalam pengembangan SDM, Terminal Teluk Lamong akan menggandeng institusi pendidikan dan pelatihan, termasuk Politeknik Pelayaran Surabaya untuk menyelenggarakan berbagai program pelatihan yang relevan. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai perkembangan industri pelabuhan dan logistik.
Tidak sebatas itu, Terminal Teluk Lamong juga berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan SDM, dimana salah satu upayanya melalui pelaksanaan diklat dan sertifikasi seperti ini. Melalui kegiatan ini TTL dapat turut membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan. ros