Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Optimistis Capai Target Penjualan Rp 2,5 Triliun

Jajaran direksi dan komisaris PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) (dari kiri ke kanan): Deputi Direktur Akuntansi dan Keuangan Michael Christiaan, Direktur Sales Oei, Hendro Susanto, Direktur Akuntansi dan Keuangan Drs. Lukito Budiman, Komisaris Independen Prof. Dr. Made Sudarma usai Paparan Publik PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE). Foto:Ist

SURABAYA, investorjatim – Emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) tetap optimistis mampu mencapai target penjualan tahun 2024 sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh 10 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2023 lalu.

Direktur PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk Lukito Budiman mengatakan bahwa bisnis perseroan memang melambat (slow) pertumbuhannya di kuartal I-2024 karena di sana ada segmen yang digarap terutama dari sisi pemerintah yang tahun anggaran baru mulai pada bulan April. Namun demikian, perseroan tetap menjaga agar dari sisi pertumbuhan yang melambat itu, keuntungannya tetap bisa tumbuh.

“Caranya ya dengan strategi tadi kita meningkatkan fokus pada penjualan produk dengan high margin, sehingga kita bisa tetap menjaga keuntungan. Jadi, sampai sekarang kita menginjak Q II dan Q III nanti kita masih on the track dan optimis dengan target penjualan tahun ini karena kita sudah mendapatkan beberapa pemenang tender dan tinggal menjalankannya,” papar Lukito saat Public Expose di Surabaya, Selasa (11/06/2024).

Seperti diketahui, di kuartal I-2024 JTPE mencatatkan penjualan sebesar Rp 370 miliar, atau turun sebesar 24,8% dari penjualan di kuartal I-2023 sebesar Rp 492 miliar.

Segmen produk security sendiri mencatatkan penjualan sebesar Rp 327 miliar atau turun 20,4% dibanding pencapaian kuartal pertama tahun sebelumnya sebesar Rp 410 miliar.  Sedangkan penjualan segmen non security mencapai Rp 43 miliar atau turun 46,6%.

Lukito menegaskan bahwa di kuartal II-2024 sudah ada peningkatan bila dibandingkan dengan kuartal I, karena memang low season.

“Setelah semester II atau kuartal III akan mulai mengalami peningkatan lebih tinggi karena sudah masuk peak season. Bahkan, kami optimistis target bisa tercapai di kuartal III, meski di kuartal I masih rendah. Apalagi pihaknya juga tetap agresif melakukan peningkatan penjualan untuk produk non security yang juga memiliki margin serta pasar yang menarik,” beber Lukito.

Lebih lanjut Lukito menjelaskan bahwa untuk mencapai target tahun ini, yakni penjualan sebesar Rp 2,5 triliun dan laba bersih Rp 250 miliar, perseroan sudah mencanangkan strategi terutama untuk menghadapi persaingan pasar. Antara lain dengan melakukan inovasi produk, karena di bisnis sekuriti ini yang terpenting adalah menjadi market leader.

“Dengan menjadi market leeder kita lebih unggul di dalan kompetisi persaingan dan inovasi produk baru itu tidak harus launch produk baru tetapi menambahkan fitur-fitur baru,” ujarnya.

Strategi lainnya, menurut Lukito, adalah mendorong pertumbuhan permintaan di segmen keamanan, dengan fokus pada produk Dual Interface yang sedang dikembangkan. Lalu, meningkatkan permintaan untuk produk keamanan dari sektor pariwisata, transportasi, dan transaksi keuangan.

“Dengan meningkatnya jumlah ekspor, perusahaan menargetkan pertumbuhan di pasar luar negeri, terutama negara berkembang. Sementara itu, untuk penetrasi pasar domestik, perusahaan selalu berfokus pada riset dan pengembangan untuk produk yang diperbarui,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk memenuhi permintaan yang meningkat perseroan juga terus memperluas fasilitas produksi agar dapat memfasilitasi inovasi dan pengembangan produk bernilai tambah yang difokuskan pada segmen keamanan. Untuk ini, perseroan tahun ini menganggarkan belanja modal (Capex) terutama untuk penambahan mesin-mesin produksi.

“Capex kami sekitar Rp 90 miliar dan sampai saat ini sudah terpakai 40%. Terutama untuk membiayai pengembangan usaha kami berupa penambahan pabrik dan mesin-mesin produksi,” terang Lukito.

Saat ini, JTPE mengoperasikan dua pabrik di Sidoarjo Jawa Timur, yaitu di kawasan Betro dan kawasan Lingkar Timur. JTPE melayani berbagai solusi untuk pemerintah dan perusahaan swasta dalam menyediakan dokumen identitas yang terlindungi dengan baik dan aman, mulai paspor, kartu identitas dan sertifikat/ijazah.

“Sebagai pelopor dalam teknologi kartu pembayaran, kami memberikan
solusi dalam perkembangan permintaan pembayaran yang terus meningkat guna memenuhi kebutuhan konsumen akan cara pembayaran yang cepat, nyaman,
dan dapat diandalkan. Seperti cek, kartu bank dan pembayaran lainnya,” terang Lukito.

Tahun 2023 lalu, JTPE mencatat penjualan sebesar Rp 2,296 triliun, naik 61,35 persen dibanding tahun 2022 lalu yang mencapai Rp 1,423 miliar. Sementara laba bersih mencapai Rp 226 miliar di tahun 2023, tumbuh 56,94 persen dibanding tahun 2022 sebesar Rp 144 miliar. RD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *