SIDOARJO-Kunjungan Asrilia Kurniati ke salah satu desa terpencil di Kabupaten Sidoarjo penuh perjuangan. Harus mereka menempuh jalur sungai untuk sampai di Desa Kali Kajang, Sidoarjo, Jumat (27/11/2020).
Sempat diwarnai insiden, karena dua perahu motor yang ditumpangi rombongan Yuk Lia sapaan akrab istri dari calon Bupati Sidoarjo BHS tersebut sempat gagal sandar karena waktu air laut surut yang menyebabkan perahu kandas. Hingga terpaksa harus balik ke tempat awal keberangkatan, di Dermaga Bluru, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Tiba di hutan mangrove yang lebat dan menyusuri sungai akhirnya rombongan sampai juga di wilayah Desa Kali Kajang. Rombongan sempat kebingungan ketika akan memasuki desa.Perahu rombongan sempat putar balik karena sedikitnya informasi tentang lokasi desa tersebut.
Ya, desa tersebut memang nyaris terlupakan karena sulitnya akses masuk ke desa jika menempuh jalur darat. Saat tiba di desa, Yuk Lia berbaur bersama warga dan disambung dengan sarapan bersama.
Ketegangan yang meliputi rombongan kembali terjadi, perahu yang saat berangkat terlihat lancar bergerak tiba-tiba sudah kandas. Rombongan panik.
Sebagian rombongan terpaksa harus turun dari perahu dan menempuh perjalanan kaki hingga perahu menemukan sisi kedalaman yang cukup.
Sebagian personil TNI yang mengawal perjalanan terjun bebas ke sungai untuk membantu nahkoda perahu, mengawal kepulangan Yuk Lia dan rombongan. Rombongan yang sempat turun pun bisa kembali ke perahu hingga pulang. Perahu mereka bersandar di dermaga di Kawasan Bluru pada pukul 15.30 Wib.
perahu motor yang ditumpangi rombongan Yuk Lia sapaan akrab istri dari calon Bupati Sidoarjo BHS tersebut sempat gagal sandar karena waktu air laut surut yang menyebabkan perahu kandas
Selama kunjungan ke desa Kali Kajang, kecamatan Sidoarjo istri Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 1, Bambang Haryo Soekartono (BHS), Asrilia Kurniati sempat menyerap aspirasi warga. Mereka menyampaikan uneg-unegnya ke Asrilia Kurniati soal infrastruktur jalan yang jadi masalah utama desa.
“Di sini yang kita butuhkan adalah jalan,” ujar salah satu warga, Umi Kulsum.
Menurut dia, infrastruktur jalan Desa Kali Kajang dibutuhkan selain membantu aktifitas juga dapat menunjang perekonomian.
Mendengar keluhan warga itu, Yuk Lia mengaku baru mengetahui masalah yang dihadapi oleh warga. Pasalnya, pembangunan jalan di kawasan yang penuh dengan tambak itu terakhir dibangun pada tahun 2009. “Keluhan warga di sini memang utamanya pembangunan jalan, karena untuk anak-sekolah yang katanya harus menempuh jarak yang jauh,” kata Yuk Lia.
Yuk Lia berjanji jika BHS memperoleh kepercayaan sebagai Bupati Sidoarjo, maka akan segera merealisasikan keluhan warga.(RD)