
SURABAYA, INVESTOR JATIM – Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi memasang panel surya berkapasitas 550 Watt-peak (WP) yang khusus didesain untuk menyuplai kebutuhan listrik operasional kebun yang berada dikawasan Kampung Hidroponik Surabaya, Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Ketua Pelaksana Rumah Pengabdian BEM FTEIC ITS, Ilman Afif Al Arif, latar belakang program ini adalah untuk mendukung kampung-kampung yang memiliki potensi keberlanjutan tinggi, seperti Kampung Hidroponik Surabaya
“Kami memilih panel surya karena energi ini sustainable dan konsisten, sejalan dengan kebutuhan hidroponik. Ini menjawab keresahan ibu-ibu tentang biaya listrik yang mahal dan memanfaatkan energi terbarukan,” kata Ilman di Surabaya
Lebih lanjut Ilham menjelaskan, Untuk satu unit panel surya beserta instalasi pendukung, total biaya proyek ini menghabiskan sekitar Rp20 jutaan. Pendanaan utamanya didukung oleh dekanat FT-EIC ITS, serta disponsori oleh pihak swasta lainnya.
Mahasiswa ITS memasang panel berkapasitas 550 WP dengan konsep sistem hybrid. Sistem ini menggunakan inverter berkapasitas dua KW dan didukung baterai VRLA 12 volt untuk penyimpanan energi.
“Kami menggunakan sistem hybrid karena cuaca di Surabaya cukup random. Listrik dari PLN hanya akan digunakan ketika benar-benar tidak ada energi dari baterai,” jelas Ilman.
Ilham memperkirakan, pemanfaatan panel surya ini di masa awal sudah mampu mendukung efisiensi listrik hingga di atas 50 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Selain ituIlman mengakui , tantangan terbesar timnya adalah manajemen waktu di tengah kesibukan kuliah dan proses open recruitment relawan. Namun, kendala ini teratasi berkat kolaborasi dengan bidang pengabdian masyarakat di kampus dan dukungan penuh dari komunitas. Penyuluhan dan pelatihan pengoperasian sistem dilakukan secara intensif.
“Ibu-ibu di sini sangat hebat sekali, rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Kami mulai dari jam delapan pagi sampai jam 12 siang hanya untuk menjelaskan perawatan panel surya,” sambungnya.
Penasehat LPMK Medokan Ayu, Nanang Andi Hasyim secara tegas mengatakan, pihak mengapresiasikan para mahasiswa yang memasang panel surya berkapasitas 550 WP
“Jarang ada mahasiswa yang mampu memotret secara riil kebutuhan masyarakat di lapangan. Kami berterima kasih sekali untuk pihak kampus dan swasta yang sudah mendukung aksi nyata mahasiswa ini,” ucap Nanang.
Disisi lain petani sekaligus pengelola kebun Kampung Hidroponik Surabaya, Tianawati mengakaui, sebelum terpasang panel surya berkapasitas 550 WP merasa kesulitan untuk aliran listrik yang di suplai oleh pihak PLN yang memadai
Apa lagi kata wanita ini , membengkaknya biaya listrik dan risiko gagal panen akibat pemadaman mendadak, kini mulai menemukan solusi cerdas. Usaha tani hidroponik yang dikelola 24 jam ini sangat rentan terhadap gangguan listrik, yang sedikit saja padam bisa membuat tanaman layu dan mati.
“Setelah terpasang panel surya berkapasitas 550 WP kami tak khawatir lagi sama pemadaman tiba-tiba. Jika sebelumnya, kalau listrik padam, saya harus buru-buru ke kebun untuk menyirami secara manual tanaman hidroponiknya, agar tak mati. Kadang sialnya, saya sedang di pasar, lampunya mati, jadinya gupuh,” pungkas Tianawati ( Syaiful Arif )
Komentar