
SURABAYA, INVESTORJATIM – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas dan memeratakan layanan kesehatan kritis, mulai dari PET Scan, radioterapi, hingga bedah jantung minimal invasif (MICS) dan perbaikan katup mitral di seluruh Indonesia. Penegasan itu disampaikan saat peluncuran layanan terbaru di RSUP Kemenkes Surabaya.
Budi menyebut penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian kedua terbesar di Indonesia. Karena itu, fasilitas layanan unggulan harus tersedia secara merata di 514 kabupaten/kota.
“Kalau bisa semua kabupaten/kota memiliki layanan seperti ini. Hari ini kita mulai dengan meluncurkan fasilitas PET Scan, radioterapi, dan bedah jantung di Surabaya,” ujarnya, saat konferensi pers di Surabaya, Senin (17/11/2025).
Menurutnya, banyak penyakit jantung yang berawal dari gangguan kesehatan sejak kecil, misalnya infeksi yang tidak tertangani sehingga merusak katup jantung. Kerusakan itu dapat diperbaiki melalui operasi penggantian maupun perbaikan katup.
“Banyak kasus yang sebenarnya bisa ditangani lebih cepat tanpa harus dirujuk jauh. Dengan adanya layanan lengkap di Surabaya ini, pasien bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan efisien,” katanya.
Menkes menambahkan, kemampuan RSUP Kemenkes Surabaya melakukan operasi bedah jantung, termasuk MICS dan perbaikan katup mitral, menjadi lompatan besar dalam meningkatkan akses layanan kardiovaskular di Jawa Timur dan wilayah sekitarnya. Selain itu, hadirnya layanan unggulan ini juga diharapkan mampu mengurangi jumlah masyarakat yang selama ini harus pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi jantung akibat keterbatasan fasilitas dalam negeri.
“Tujuan kami sederhana: siapa pun, di mana pun, harus bisa mendapat pelayanan terbaik dengan cepat. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang pasien untuk pulih,” tegasnya.
PLH Direktur Utama RSUP Kemenkes Surabaya, Dr. Martha Siahaan, SH, MARS, MHKes, mengatakan pengembangan layanan unggulan di rumah sakit tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia.
“Ini adalah upaya pemerintah memastikan masyarakat di seluruh tanah air dapat memperoleh layanan canggih seperti PET Scan, radioterapi, dan penanganan kasus kompleks seperti operasi jantung. Kita tahu antrean operasi jantung sangat panjang, dan sebagian masyarakat bahkan memilih berobat ke luar negeri. Dengan hadirnya fasilitas ini, kita berharap antrean bisa terurai dan masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk tindakan yang sebenarnya dapat dilakukan di dalam negeri,” ujarnya.
Ia menuturkan, pembangunan fasilitas serupa tidak hanya berlangsung di Surabaya, tetapi juga di Makassar, Papua, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN). “Rumah sakit besar dengan layanan lengkap seperti ini dibangun agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan bermutu tinggi,” ujarnya.
Dr. Martha menjelaskan, RSUP Kemenkes Surabaya kini menjadi satu-satunya rumah sakit di Jawa Timur dengan layanan radioterapi berteknologi lengkap, mulai dari simulator, cobalt, hingga brachytherapy. Fasilitas cath lab, kemoterapi, dan hemodialisis juga telah tersedia.
Untuk layanan kedokteran nuklir dan PET Scan, pihak rumah sakit masih menunggu finalisasi kerja sama pembiayaan dengan BPJS Kesehatan. “Pelayanan sebenarnya sudah siap, tinggal proses administrasi BPJS yang berjalan bertahap. Yang penting, rumah sakit sudah melayani pasien BPJS di berbagai layanan lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, RSUP Kemenkes Surabaya telah berhasil melakukan operasi jantung minimal invasif terhadap tiga pasien dengan hasil pemulihan cepat. “Contohnya Pak Dwi (65 th) yang masuk 17 Oktober lalu, dirawat hanya lima hari, dan sebulan setelah operasi sudah bisa beraktivitas normal. Pasien lain juga rata-rata dirawat kurang dari lima hari,” ujarnya.
Dr. Martha berharap layanan unggulan yang hadir dapat mempercepat pemulihan pasien sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat serta menekan angka masyarakat yang berobat ke luar negeri. (ONNY ASMARA)









Komentar