Saham Syariah Dominasi 68,9 Persen Pasar Modal Nasional

 

Cita Melisa, Kepala Wilayah Jawa Timur PT Bursa Efek Indonesia.

SURABAYA, INVESTOR JATIM – Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai transaksi harian saham syariah kini rata-rata mencapai Rp16,30 triliun. Angka tersebut mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi berbasis prinsip syariah, seiring tumbuhnya kesadaran akan pentingnya investasi yang halal dan beretika.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Cita Melisa, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 657 saham syariah yang tercatat di BEI, atau sekitar 68,9% dari total saham yang diperdagangkan di pasar modal nasional. Menurutnya, dominasi ini menjadi bukti bahwa saham syariah telah berkembang menjadi bagian utama dari ekosistem pasar modal Indonesia.

“Ketertarikan investor terhadap saham syariah meningkat pesat. Ini menjadi momentum baik untuk memperkuat ekonomi nasional yang berlandaskan nilai-nilai syariah,” ujar Cita.

Sebagai upaya memperluas pemahaman masyarakat, BEI aktif menjalankan berbagai program literasi, salah satunya Program BERKAH (Belajar Terkait Investasi Syariah). Inisiatif ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai investasi syariah, dengan menggandeng berbagai komunitas dan organisasi keagamaan seperti Gerakan Pemuda Ansor, agar pemahaman tentang investasi halal dapat ditanamkan sejak dini.

Baca Juga:  BEI Surabaya Perkuat Pengawasan Dan Literasi Pasar Modal di Jawa Timur

Cita menambahkan, keberhasilan pengembangan pasar modal syariah tidak hanya bergantung pada kinerja emiten, tetapi juga pada partisipasi masyarakat.

“Kami ingin masyarakat menjadi bagian aktif dari ekosistem keuangan syariah yang sehat dan berkelanjutan, bukan sekadar penonton,” ujarnya.

Dengan dukungan BEI dan pertumbuhan yang konsisten, pasar modal syariah diyakini akan menjadi pilar penting ekonomi nasional yang inklusif dan berkeadilan. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia menuju pusat keuangan syariah global di kawasan Asia.

Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar modal Indonesia kini mencapai Rp14.746 triliun, dengan 955 perusahaan tercatat hingga 20 Oktober 2025. BEI juga mencatat masih ada 11 perusahaan dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana (IPO), menandakan kuatnya kepercayaan dunia usaha terhadap potensi pasar modal domestik.

Pertumbuhan inklusif ini juga terlihat dari peningkatan jumlah investor. Hingga kini, total investor pasar modal nasional telah menembus 18,9 juta, di mana 7,9 juta di antaranya merupakan investor saham. Angka ini menunjukkan bahwa pasar modal semakin dekat dengan masyarakat luas.

Baca Juga:  BEI Catat Rekor Baru, 7 Juta Investor Saham Indonesia

Selain saham, berbagai instrumen investasi lain juga terus berkembang. Tercatat 136 produk obligasi dengan total nilai Rp6.417 triliun untuk obligasi pemerintah dan Rp519 triliun untuk obligasi korporasi. Produk Exchange Traded Fund (ETF) mencapai 45 produk dengan total AUM sebesar Rp14 triliun, serta 344 produk Structured Warrant (SW) dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp6 triliun. (Onny Asmara)

Komentar