Percepat Transisi Menuju Energi Hijau, PLN Nusantara Power Gandeng Dua Perusahaan Jepang

Vice President of the Power Systems Division at Toshiba Takehiko Matsushita (duduk kiri), Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP Rachmnoe Indarto (duduk kanan), President Director PT Toshiba Asia Pacific Indonesia Ryuji Nagaie (berdiri dua dari kiri), Head of New Technology, Toshiba Energy System and Solutions Kensuke Suzuki (berdiri kiri), Manager Generation and Project Technology Development PLN NP Arief Wicaksono (berdiri dua dari kanan) dan Specialist Generation and Project Technology Development PLN NP Fahmy Ryadin (berdiri kanan) usai penandantangan kerja sama antara PLN NP dan Toshiba dalam penerapan penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS). Foto: Dok. PLN NP

JAKARTA, investorjatim – PLN Nusantara Power (PLN NP) menguatkan komitmennya dalam percepatan transisi energi menuju energi hijau dengan menggandeng dua perusahaan asal Jepang, yaitu IHI Corporation dan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation. Melalui kemitraan ini, PLN NP dapat mengadopsi teknologi mutakhir dari Jepang yang akan mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah turut menyambut kerja sama ini dengan antusias. Menurutnya, PLN Nusantara Power sebagai salah satu garda terdepan dalam mendorong energi baru terbarukan di Indonesia, terbuka dalam diskusi dan kerja sama dengan berbagai instansi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun-tahun mendatang.

“Kerja sama dengan perusahaan asal Jepang ini mencerminkan komitmen kuat dari PLN NP selaku perwakilan dari Indonesia dalam mengatasi tantangan perubahan iklim. Sinergi ini akan membantu dalam membuka peluang baru pada sektor energi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi bersih dan efisiensi energi,” terang Ruly dalam keterangan dikutip Jumat (23/08/2024).

PLN NP berkolaborasi dengan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporations tentang studi terkait potensi pengembangan solusi karbon termasuk di dalamnya adalah teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) yang merupakan teknologi yang dimanfaatkan untuk mitigasi pemanasan global pada aktivitas penghasil energi di pembangkitan.

Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP Rachmanoe Indarto yang menandatangani MoU dengan Toshiba menyatakan bahwa kerja sama ini akan membahas terkait penerapan teknologi penangkapan karbon dioksida (CO2) dan penerapannya di unit pembangkit skala kecil dan besar.

“Ke depan, kami akan mengkaji serta mengujicobakan CCUS ini pada unit pembangkit termal milik PLN NP sehingga dapat membantu dalam menyimpan CO2 dan berefek positif terhadap peningkatan kualitas udara,” terang Rachmanoe.

Takehiko Matsushita selaku Wakil Presiden Divisi Sistem Tenaga di Toshiba, mengatakan ia sangat senang telah menandatangani MoU ini dengan PLN Nusantara Power.

“Ini memungkinkan kami untuk memanfaatkan sepenuhnya pengetahuan Toshiba tentang teknologi CCUS dan jaringan yang telah kami bangun di Indonesia, serta keahlian operasional yang telah dikembangkan PLN-NP dalam mengoperasikan armada pembangkit listrik tenaga termal mereka. Saya yakin bahwa penerapan teknologi CCUS kami di pembangkit listrik ini akan berkontribusi pada pencapaian tujuan netralitas karbon Indonesia,” katanya.

Sementara itu PLN NP juga melakukan kerja sama dengan IHI Corporation dalam pengembangan energi bersih dan hijau khususnya dalam co-firing ammonia pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola oleh PLN Nusantara Power.

Acara ini merupakan bagian dari Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting, yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2024 di Jakarta. Helatan ini menjadi misi besar menuju emisi nol di Kawasan Asia dan juga bertujuan untuk menggalang partisipasi badan usaha dalam upaya dekarbonisasi sekaligus sebagai forum business matching untuk memperkuat kolaborasi di masa depan sekaligus mempercepat pencapaian target netralitas karbon pada tahun 2060.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi emisi karbon di pembangkit listrik yang dikelola oleh PLN NP. ROS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *