Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo Minta Maaf  

Kemacetan lalu lintas arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak Rabu (16/4) malam hingga Jumat (18/4) dini hari menjadi sorotan banyak pihak. Foto: Instagram

JAKARTA, InvestorJatim – Kemacetan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak Rabu (16/4) malam hingga Jumat (18/4) dini hari menjadi sorotan banyak pihak. Apalagi, video yang merekam kemacetan panjang di area Pelabuhan Tanjung Priok juga beredar di media sosial. Termasuk akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok juga turut membagikan situasi kemacetan yang terjadi. Tampak antrean kendaraan yang mengular, hingga petugas yang membagikan makanan serta minuman kepada para sopir.

Kejadian tersebut berawal dari lonjakan jumlah kendaraan truk yang biasanya beroperasi sekitar 2.500 unit per hari, meningkat menjadi lebih dari 4.000 unit per hari pasca-libur Idul Fitri 2025.

Executive General Manager PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo) Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan stakeholder yang terimbas akibat kemacetan yang terjadi. Menurutnya, padatnya aktivitas bongkar muat ini dikarenakan ritme proses receiving delivery di terminal yang dilakukan secara bersamaan pasca-libur lebaran, serta mengejar sebelum libur panjang pada Jumat-Ahad, 18-19 April 2025.

“Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal meskipun terjadi peningkatan volume logistik dan juga kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adi melalui keterangan resminya, dikutip Sabtu (19/04/2025).

Baca Juga:  Hari Mangrove Sedunia, Kolaborasi Konservasi Bakau untuk Wisata Pesisir dan Pelabuhan Ramah Lingkungan

Dijelaskan, kemacetan mengular di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dipicu oleh peningkatan arus barang peti kemas yang melakukan receiving delivery setelah selesainya masa arus mudik Lebaran 2025. Kemacetan itu tidak berhubungan dengan error system di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok dan kegiatan bongkar muat di kapal berjalan lancar tanpa ada kendala.

Adapun salah satu titik kemacetan terjadi di Terminal NPCT 1 karena peningkatan volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery peti kemas. Data menunjukan peningkatan hampir 100 persen jumlah truk yang masuk ke dalam terminal. Biasanya rata–rata jumlah yang masuk kurang dari 2.500 truk, namun pada saat kemacetan itu, jumlah truk yang masuk lebih dari 4.000 unit menuju NPCT 1.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Takwim Masuku juga memastikan tidak ada sistem yang bermasalah di Terminal Petikemas. Dia juga menegaskan, koordinasi terus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kemacetan yang terjadi dan meminta para operator terminal melakukan percepatan dalam pelayanan receiving delivery dan memaksimalkan buffer–buffer yang tersedia.

Baca Juga:  Wujudkan Surabaya Hebat, Pemkot Surabaya dan Pelindo Gelar Bike to Work dan Donor Darah

“Diharapkan terminal juga dapat mengatur jumlah gate pass harian untuk receiving delivery sehingga tidak terjadi lonjakan yang sangat signifikan,” ujar Takwim melalui rilis yang sama.

Sementara Ketua Komisi V DPR Lasarus meminta Pelindo berbenah agar peristiwa serupa tak terulang.

“Menurut saya ada sistem yang harus diperbaiki oleh Pelindo ini. Di saat (gate) rusak masak harus berantakan seperti itu. Harusnya Pelindo bisa lebih profesional mengelola pelabuhan itu yang notabenenya kan sekarang hampir berada di tengah-tengah kota itu,” kata Lasarus kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).

Lasarus kemudian mengungkit alasan Pelindo bahwa kemacetan panjang terjadi lantaran adanya tiga kapal sandar yang bongkar muat dalam waktu bersamaan. Menurut dia, hal itu semestinya diatur dengan tepat sehingga tidak terjadi.

“Kan dulu bisa ditumpuk di penumpukan kontainer kan tidak harus jalanan macet. Nah ini kan keluar nggak bisa cepat juga dipaksakan keluar kan. Jadi kembali pada pengaturan kalau menurut saya,” ujar dia.

Sebelumya, Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo mengatakan terjadi penambahan volume bongkar muat di pelabuhan New Priok Container Terminal (NCPT) 1. Peningkatan bongkar muat itu terjadi karena ada tiga kapal yang berlabuh di luar jadwal seharusnya.

Baca Juga:  Gelar Ladies Operations Forum, Pelindo Terminal Petikemas Berdayakan Peran Perempuan di Industri Terminal Petikemas

“Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1, NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Drajat di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).

“Ada tiga kapal yang sandar, itu nama kapalnya MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus, ini tiga kapal ini memang kapal yang harusnya yang dua itu datang minggu lalu, yang satunya lagi harusnya datang 24 jam sebelumnya,” jelasnya.

Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

Antrean kendaraan mengular yang sempat terjadi di ruas jalan arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakarta Utara) berhasil diurai sejak Sabtu (19/04/2025) dan kini lalu lintas telah lancar. Daristama

 

Komentar