
SURABAYA, Investor Jatim – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) emiten produsen pegas dan komponen otomotif, PT Indospring Tbk (INDS) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 52,5 miliar atau setara dengan Rp 8 per lembar saham.
“Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 75 persen dari laba bersih tahun 2024,” kata Direktur PT Indospring Tbk Bob Budiono usai RUPS INDS di Surabaya, Senin (23/06/2025).
Sementara pada tahun 2024 lalu, di tengah kondisi industri otomotif yang mengalami penurunan penjualan sebesar 13,9% berdampak pada pendapatan perseroan yang tercatat hanya sebesar Rp3,17 triliun, turun sebesar 17% (YoY) dibandingkan pendapatan 2023 sebesar Rp3,80 triliun.
Kontribusi pendapatan perseroan banyak disumbang dari segmen komponen kendaraan bermotor dan alat pertanian, masing-masing sebesar Rp3,16 triliun dan Rp9 miliar atau berturut-turut masing-masing sebesar 99,70% dan sebesar 0,30% dari total pendapatan.
Laba bruto 2024 sebesar Rp427 miliar turun 34% yoy dibanding 2023. Laba bersih setelah pajak dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2024, kata dia, masing-masing sebesar Rp81 miliar dan Rp70 miliar atau turun masing-masing sebesar 58% dan 62% yoy.
Bob mengatakan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, perseroan tetap berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan, baik dari pasar domestik maupun ekspor.
“Proyeksi 2025, laba bruto mencapai Rp 494 miliar atau naik 16% dibanding 2024, sedangkan laba usaha diproyeksikan mencapai Rp 177 miliar atau naik 36% dibanding 2024,” kata Bob.
Adapun laba bersih 2025 diproyeksikan sebesar Rp117 miliar atau naik 45% dibanding tahun 2024.
Sejumlah strategi disiapkan untuk mengejar pertumbuhan tahun 2025. Atara lain dari sisi internal dengan menaikkan produktivitas dan efisiensi dari sektor produksi. Sedangkan dari sisi eksternal, perseroan berencana ekspansi melalui jaringan distribusi serta mengembangkan pasar baru terutama di Eropa dan Timur Tengah.
“Pasar ekspor saat ini memberi kontribusi sebesar 40%, di mana kontribusi terbesar di Jepang saat ini 25-30%, sedangkan di Timur Tengah kurang dari 3% dari total ekspor,” pungkas Bob. Amrozi Amenan
Komentar