Categories: Finance

Begini Manfaat Layanan Asuransi Impor Bagi Pelaku Usaha

Asmaul Husna, Ketua Asperindo Jawa Timur sekaligus praktisi logistik.
Ramali Affandi, Direktur Utama PT Goesaff Manunggal Sejahtera.
Medy Prakoso, wakil ketua umum kadin surabaya bidang Logistik, Perdagangan Barang dan Jasa & Ekspor Impor.

SURABAYA, INVESTOR JATIM – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya bekerja sama dengan PT Goesaff Manunggal Sejahtera resmi meluncurkan layanan Asuransi Impor. Layanan ini  guna membantu pelaku usaha melengkapi dokumen kepabeanan, khususnya dalam proses Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Program ini sekaligus menjadi implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan dan UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian

Ketua Kadin Kota Surabaya, H.M. Ali Affandi LNM, menjelaskan , bahwa layanan ini lahir dari kebutuhan nyata para pelaku usaha di lapangan. Menurutnya, banyak importir, terutama dari sektor usaha kecil dan menengah (UKM), menghadapi kendala karena belum memiliki dokumen asuransi sah ketika mengajukan PIB.

Menurutnya, peluncuran ini menandai langkah nyata Kadin Surabaya dalam membangun ekosistem perdagangan yang lebih tertib, efisien, dan patuh terhadap regulasi. Kolaborasi ini juga mendapat dukungan dari Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I, asosiasi perusahaan asuransi, serta Pemerintah Kota Surabaya.

‎‎“Padahal asuransi merupakan komponen penting dalam prinsip CIF (Cost, Insurance, Freight) yang menjadi dasar perhitungan nilai pabean. Tanpa dokumen tersebut, proses impor bisa tertunda dan menyebabkan kerugian waktu serta biaya,” jelas Ali.

Ali secara tegas mengatakan, bahwa  ekonomi, Jawa Timur memegang peranan penting dalam perdagangan nasional. Berdasarkan data Kanwil DJBC Jawa Timur I, penerimaan bea masuk di provinsi ini pada tahun 2024 mencapai sekitar Rp5,5 triliun, meningkat lebih dari 12 % dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas impor bahan baku dan barang modal yang sebagian besar melalui Pelabuhan Tanjung Perak.

‎Namun kata Ali , di balik kenaikan tersebut, muncul tantangan administratif bagi importir. Banyak pelaku usaha belum memahami secara utuh pentingnya kelengkapan dokumen impor, terutama asuransi. Kadin Surabaya menilai kondisi ini sebagai momentum untuk hadir memberikan solusi nyata. Melalui kerja sama dengan perusahaan asuransi yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kadin menyediakan layanan yang terintegrasi, mudah diakses, dan sesuai standar kepabeanan.

Sementara itu Wakil Ketua Kadin Surabaya, Medy Prakoso, mengungkapkan bahwa dari sekitar 3.400 importir di Jawa Timur, sekitar 1.600 di antaranya berada di Surabaya. Namun, kesadaran akan pentingnya asuransi dalam kegiatan impor masih sangat rendah.

“Faktanya, masih banyak yang belum aware. Padahal kalau dilihat dari data kerusakan barang, meski hanya sekitar 1–2 %, asuransi itu sifatnya probabilitas kita tidak pernah tahu kapan risiko itu terjadi,” kata Medy

Medy yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) Jawa Timur ini, menambahkan, Kadin Surabaya tidak hanya berfokus pada penerbitan polis asuransi, tetapi juga berperan sebagai jembatan edukatif antara pelaku usaha, pihak asuransi, dan otoritas kepabeanan. Melalui forum-forum sosialisasi dan pelatihan rutin, Kadin ingin memastikan para importir memahami bahwa kepatuhan terhadap aturan bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari manajemen risiko yang melindungi bisnis mereka secara menyeluruh.

‎“Layanan ini bukan sekadar mempermudah urusan administratif, tapi juga membuka ruang literasi bagi pelaku usaha agar memahami arti penting perlindungan aset dan kelancaran distribusi barang. Dengan begitu, sektor perdagangan di Surabaya bisa tumbuh lebih sehat dan berdaya saing,” jelasnya.

‎Ke depan, layanan ini diharapkan menjadi model pelayanan replikatif di tingkat provinsi bahkan nasional. Kadin Surabaya juga berencana memperluas skema ini ke sektor ekspor dan logistik lainnya agar pelaku usaha memperoleh perlindungan yang menyeluruh dalam setiap aktivitas perdagangan internasional.

Disisi lain Direktur Utama PT Goesaff Manunggal Sejahtera, Ramali Affandi, menyampaikan bahwa asuransi sebenarnya merupakan syarat wajib dalam kegiatan impor. Namun dalam praktiknya, banyak importir yang belum memenuhinya karena kelalaian atau anggapan bahwa barang sudah diasuransikan oleh pihak di negara asal.

‎“Akibatnya, ketika barang tiba di pelabuhan, sering kali muncul kendala karena dokumen asuransi tidak lengkap sehingga barang tidak dapat dikeluarkan. Kami hadir untuk memfasilitasi agar proses tersebut bisa berjalan lebih mudah,” jelas Ramali.

‎Ia menambahkan, kolaborasi antara Kadin dan Goesaff akan melibatkan berbagai pihak seperti Badan Pelayanan Jasa Kepabeanan (BPJK) dan Ikatan Mitra Kepabeanan dan Logistik (IMKL) untuk memastikan program ini berjalan sesuai ketentuan, terutama dalam proses pemberitahuan di Bea Cukai.

‎Sementara itu, Ketua Asperindo Jawa Timur sekaligus praktisi logistik, Asmaul Husna, menilai peluncuran layanan ini penting untuk memperbaiki kesalahpahaman yang sering muncul di kalangan importir terkait sistem perdagangan internasional atau Incoterms.

‎“Banyak importir menggunakan sistem Free On Board (FOB), di mana tanggung jawab eksportir hanya sampai pelabuhan luar negeri. Artinya, asuransi menjadi tanggung jawab importir. Karena kurang paham, mereka sering kali tidak mengurus asuransi,” terangnya.

Seperti diketahui, acara Kick Off Asuransi Impor digelar di Hall Graha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu (8/10/2025), langsung dihadiri oleh ratusan pelaku usaha impor anggota Kadin Surabaya, perwakilan industri logistik, serta sejumlah pejabat terkait. Kegiatan tersebut juga menjadi ajang sosialisasi pentingnya asuransi impor dalam menjaga kelancaran rantai pasok dan meningkatkan kredibilitas dokumen perdagangan internasional ( Syaiful Arif )

M. Ali Topan

Share
Published by
M. Ali Topan

Recent Posts

Anak Usaha MCG Klaim Cadang Emas di Tambang Pani Moncer

  JAKARTA, INVESTOR JATIM- Cadangan bijih emas (Gold Ore Reserve) untuk tambang Emas Pani di…

14 jam ago

Lewat Ajang IFBEX 2025 Akan Tercipta Wirausaha Baru. Simak !

  SURABAYA, INVESTOR JATIM- Kota Surabaya kembali menjadi pusat perhatian dunia bisnis nasional dengan hadirnya…

16 jam ago

Kadin Jatim Terus Dukung Program MBG. Ada Tiga Jurus Sakti di Siapkan. Apa Itu

  SURABAYA, INVESTOR JATIM –  Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Jawa Timur terus…

3 hari ago

Ketua PWI Pusat Resmi Kukuhkan Pengurus. Berikut Daftar Pengurus PWI Pusat 2025-2030

SOLO, INVESTOR JATIM - “Apakah saudara-saudara bersedia mengemban kepercayaan dan kehormatan sebagai pengurus PWI Pusat?”.…

4 hari ago

PWI Jatim Membuka Pintu Bagi Stakeholder Guna Perkuat Informasi Publik

SURABAYA, Investor Jatim – Ketua PWI Provisnsi Jawa Timur, Lutfil Hakim memberi apresiasi atas kunjungan…

6 hari ago

Komitmen Keberlanjutan Ala PGN

JAKARTA, Investor Jatim – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), terus menjalankan…

1 minggu ago